Sabtu, 06 Desember 2014

Teknik Membuat Gradasi Dengan Crayon

Salah satu yang membuat hasil mewarnai lebih indah adalah penggunaan gradasi. Tidak semua warna bisa digradasikan. Paduan warnanya adalah sebagai berikut :



1. Merah, Orange Tua dan Orange Muda (kalau nggak ada bisa diganti dengan kuning tua)
2. Hijau Tua, Hijau Muda dan Kuning muda (pada crayon isi 60 bisa juga pake hijau yang termuda, warnanya hijau kekuning-kuningan)
3. Biru tua, Biru muda dan putih (pada crayon isi 60 bisa juga pake biru paling muda)
4. Coklat tua, coklat muda dancoklat gading (coklat kekuning-kuningan)
5. Coklat gading, kuning dan putih (untuk membuat gradasi warna kuning)
6. Ungu tua, ungu muda dan pink muda
7. Pink tua, pink muda dan krem (bisa juga ditambah warna ke empat dengan putih)
8. Hitam, abu-abu tua, abu-abu muda (bisa juga ditambah warna ke empat dengan putih)
9. Abu-abu tua, abu-abu muda dan putih.

Berikut ini salah satu teknik cara memadukan warna :

Buat batas untuk warna merah, orange tua dan orange muda / kuning


Warnai merah terlebih dahulu

 Kemudian warnai orange

Pada batas merah dan orange baurkan warna merah dan orange dengan cara menggoreskan crayon memutar berlawanan arah jam sampai garis pembatas tidak terlihat jelas.

Warnai dengan orange muda atau kuning (kalau tidak ada)

Baurkan warna orange tua dengan orange muda / kuning

Warnai batang dengan hijau dan tomat ranum siap disantap he..he

Minggu, 28 September 2014

Ilyas dan Karya-Karyanya

Semenjak mendapat piala pertamanya dan meraih juara di usia 4 tahun Ilyas begitu semangat berlatih. begitu juga bapaknya semangat banget "menemani" Ilyas berlatih. Kadang-kadang dia dia agak susah diajari, maunya dia kreasi sendiri, tidak mau diarahkan. jadi saya siasati dengan menemaninya berlatih. jadi pada waktu dia mewarnai, saya juga ikut mewarnai. Kadang-kadang hasil saya dikritik sama dia, "Ih, Bapak masih banyak yang putih-putihnya". He..he, iya deh... kalah sama Ilyas ha..ha..ha. Dan hasil dia berlatih atau hasil dia lomba yang diserahkan oleh jurinya (kadang hasil mewarnainya bisa dibawa pulang) ditempel di tembok ruang tamu. Lama-lama, dinding rumah jadi pake wall paper hasil karya Ilyas he..he.



Ini hasil karya Ilyas dari dulu sampai sekarang yang sempat terdokumentasikan :

Nggak juara juga nggak apa-apa deh

Udah pake gradasi tapi nggak juara he..he

Senengnya bisa juara 1

Kalau lawannya pemula sih bisa juara1


Juara 1, pertama kali dapat uang lumayan gede


Kalau lawan jago-jago lomba nggak juara deh

Festival Anak Sholeh Indonesia Tk Kecamatan Cakung, Juara 1

Dapat piala, cuma lupa juara berapa

Disuruh nambahin gambar tapi bingung gambar apa ya. Nggak juara deh

Festival Anak Sholeh Indonesia Tk. Wilayah JakTim Juara 1

Festival Anak Sholeh Indonesia Tk. Jabodetabek, Juara 2
Lomba di Mc D, dapat juara 1

Bingung nambahin gambar, nggak juara deh

Asyik... bisa juara 1

Latihan nambahin gambar ah....

Lumayan, bisa juara 2

Lawannya ternyata anak-anak SD kelas 1 sd 4 (salah masuk kategori), nggak apa-apa deh

Ini pertamakali Ilyas Mewarnai pake pensil warna, Meski cuma juara harapan, nggak apa-apa deh

Lomba bersama Tulipware, lumayan dapat juara 3

Rejeki ramadhan, dari hasil lomba bisa beli tablet (Juara 2, hadiahnya lumayaaaan)

Udah bagus sih, tapi lawannya jago-jago DKI pada ngumpul. Nggak apa-apa deh..

Lomba kok nggak ada kategorinya, masa TK dibarengin sama anak-anak SD kelas 4. Nggak menang deh. Tapi bisa gondol piala nominasi 2 (juara 8)

Bingung nambahin gambar, nggak juara deeh...

Cinta deh sama Majalah SOCA, terimakasih bingkisannya yaaa....

Waddduh, jago-jago lomba ngumpul di sini. Lagi pula tumben nggak mood, masih ada putih-putihnya. Pas dibilangin, kan emang itu pake warna putih bapaaaak. Ya udah deh. Nggak menang nggak apa-apa ya Ilyas.

Mendadak diminta pengajiannya ikut lomba di Istiqlal, Alhamdulillah Juara 1 (uangnya lumayan lhooo...)

Rejeki minggu ini kali ya... Nggak nyangka bisa juara 3. Uangnya lumayan lagi. Padahal udah serem aja kalau udah ketemu jago-jago lomba.

Tuuuh kan, bener, bulan kelahiran Ilyas ini membawa keberuntungan. di Taman Mini bisa Juara 2. Padahal ada beberapa jago lomba yang selalu juara. Nggak nyangkaaaa.... banget. Uangnya juga gedeeee.... alhamdulillah... !!!





































Apa sih rahasia untuk menjadi juara lomba mewarnai?

Pengen jadi juara ? jawabnya, pasti : Iya dooong. Semua orang tua pasti bangga ketika anaknya maju ke atas panggung dan menggenggam piala. Semakin gede pialanya semakin tambah kebanggaaannya. Pasti deh udahnya cerita sana-sini. He..he, pengalaman pribadi. Dulu saya berpikir untuk mewarnai cukup asal warnanya bagus dan rapi. Eh, pas lomba nggak juara juga he..he. Akhirnya saya browsing dan menemukan cukup banyak informasi tentang teknik mewarnai. Oke saya akan berbagi dengan anda.

Pertama, mewarnai itu harus padat dan penuh. Jangan meninggalkan sisa-sisa putih. Sebaiknya goresan teratur dengan cara horisontal, vertikal atau melingkar. Jangan keluar garis (ooo... kalau itu sih semua orang tua juga tahu he..he).

Kedua, setelah finishing beri penegasan gambar dengan menggunakan pensil kaca. Biasanya setelah diwarnai garis-garis outline gambar jadi tertutup crayon. Jadi pertegas kembali gambarnya dengan menggunakan pensil kaca. Awalnya agak susah memang buat anak-anak karena dia harus belajar mengikuti garis tanpa keluar jalurnya. Tapi lama-lama juga akan terbiasa.

Ketiga, pelajari teknik gradasi warna. Saya mula-mula mengajarkan pada Ilyas dengan cara "teman warna". Waktu itu Ilyas kan belum genap 5 tahun. Jadi agak susah menjelaskan teknik gradasi. Jadi saya perkenalkan, teman warna merah adalah : Merah, Orange dan Kuning Tua. Teman warna Hijau itu hijau tua, hijau muda dan kuning muda. Begitu dan seterusnya. Kemudian saya sebar crayon di lantai, saya katakan cari teman-temannya merah, maka Ilyas langsung mengambil 3 warna yang sebutkan tadi. Setelah itu baru saya ajarkan cara mencampur warna berdasarkan gambarnya. Oke dibahasan berikutnya saya akan paparkan tentang teknik gradasi.

Nah sampai sini pun kalau lomba dengan anak-anak TK yang pemula, yakin deh udah bisa juara.
Cukup sampai sini ? Ooo... ternyata ketika lomba dengan para jago-jago mewarnai, kita akan kaget melihat anak-anak yang begitu piawai menggunakan crayonnya. Mereka begitu hebat-hebat dan saya banyak belajar dari para jagoan cilik tersebut.

Keempat, ajarkan untuk berkreasi menambahkan obyek gambar untuk mengisi bidang-bidang yang kosong. Nah, ini nggak gampang karena sudah mulai masuk ke materi menggambar, bukan sekedar mewarnai. Kita bisa mulai mengajarkan cara menambah pohon, semak-semak, gunung atau menggambar orang. Atau memberikan asesoris pada gambar yang sudah ada, misal pada pohon diberikan motif serat-serat kayu, pada rumah diberi motif batu-bata, pada jalan diberi batu-batuan, kecil atau pada semak-semak/rumpun diberikan motif daun dan ranting.
Nah kreasi ini akan memberikan nilai plus dalam penilaian juri.

Kelima, belajarlah dari para juara. Photo hasil para juara dan pelajari kenapa mereka bisa jadi juara. Nggak apa-apa kok kita belajar pada anak-anak. Bagaimanapun mereka telah belajar dari yang guru terbaik.

Keenam, kalau ada dananya sih mendingan serahkan kepada yang lebih ahlinya. Pilih sanggar mewarnai yang bagus. Sebaiknya pilih sanggar yang betul-betul khusus melukis/menggambar. Ada tempat kursus yang campuran, bahasa inggris, membaca, Calistung, menggambar. Nah, yang pernah saya alami, ketika gurunya berhalangan hadir, penggantinya bukan guru menggambar tapi guru bidang studi lain yang sebenarnya bukan ahlinya. Nah, kan anak kita yang rugi. Lebih bagus lagi kalau bisa les privat, gurunya datang ke rumah. Selain anak kita nggak capek juga pengajarannya lebih terarah.

Nah, kalau sudah sampai point 6 nggak pernah jadi juara juga, jangan paksakan. Berarti anak kita nggak enjoy dengan kegiatan ini. Bukan karena bakat lho. Tanpa ada bakat pun kalau dilatih bisa bagus kok.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini hasil Ilyas pertama kali menggunakan gradasi. Juara 1 lho. Tapi ya gitu... lawannya bukan anak-anak yang biasa ikut lomba he..he.








Sabtu, 27 September 2014

Aku, Ilyas dan Dunia Mewarnai

Aku adalah seorang ayah yang dikaruniai dua orang putri yang sudah beranjak gadis dan satu orang putra yang menyusul lahir sepuluh tahun setelah kakaknya (ih ribet ya, kayak teka-teki aja he..he). Waktu kecil aku hobby menggambar tapi tidak pandai menggambar. Lho...kok ? Yaaa... seneng banget sih menggambar, sampai-sampai di buku tulisku, dibelakangnya pasti aja ada sesuatu yang kugambari. Kalau waktu SD sih biasanya yang kugambar Super Hero pada jamanku kayak Godam, Gundala Putra Petir, Laba-laba Merah, Superman, Batman atau kendaraan para super hero. Sampai SMA pun kebiasaan menggambar di buku catatan pelajaranku masih kulakukan, tentu saja gambarnya sudah bukan para Super Hero lagi. Tapi anehnya nilai menggambarku biasa-biasa saja, di kelasku aku tidak termasuk siswa yang pandai menggambar.

Ilyas, itu nama anak bungsuku. Tanpa direncanakan dia tiba-tiba saja muncul dalam kehidupan kami. Lahir di masa ekonomiku sedang amburadul. Tapi dia anak yang ajaib, sangat ajaib. Dalam keadaan seperti itu justru dialah yang yang punya perlengkapan bayi paling lengkap. Satu bulan menjelang kelahirannya saya belum punya persiapan sedikitpun untuk sang Bayi. Dan mulailah rejeki si bayi bermunculan. Hampir tiap hari selalu saja ada yang menengok dan memberikan hadiah buat si bayi sesuai dengan yang dia butuhkan. Bahkan selama dua minggu sejak Ilyas lahir kami makan dari rejekinya. Kuberi nama dia Ilyas Fadhlurrahman, Ilyas saya ambil dari nama seorang nabi dan Fadhlurrahman berarti karunia dari Arrahman.

Dunia mewarnai mulai mewarnai kehidupan keluarga kami di usia Ilyas 3 tahun. Sebenarnya Ilyas sudah mulai suka mewarnai sejak usia 2 tahun. Ilyas anak yang pendiam. Bahkan tetangga-tetangga banyak yang menyangka Ilyas belum bisa bicara. Karena meskipun ikut bermain lari sana-lari sini tak pernah mengucapkan sepatah kata pun kepada teman-temannya. itulah sebabnya sejak usia dua tahun saya masukan ke PAUD untuk belajar bersosialisasi meskipun hanya seminggu sekali. Di sanalah awalnya dia diajarkan mewarnai dan dia sangat suka. Usia 3 tahun oleh PAUDnya sudah diikutkan lomba mewarnai meskipun tidak juara. Suatu hari di usianya yang ke empat tahun, dia mengikuti lomba mewarnai yang diselenggarakan sebuah lembaga bimbingan belajar dekat rumah kami. dan surprise, dia meraih juara 2. Sejak itu semangatnya terpacu untuk terus mewarnai dan mewarnai. Usia lima tahun, dia masuk TK dan kebetulan sekolahnya sering mengikutkan siswanya dalam event lomba-lomba mewarnai. Perlahan Ilyas mulai mengumpulkan piala demi piala. Teknik mewarnainya mulai berkembang. Dan itulah awal Dunia Mewarnai mengukir kehidupan kami.

Dan hari ini, akhirnya kuberi judul Blog ini  : 'Aku, Ilyas dan Dunia Mewarnai

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini Hasil karya Ilyas waktu usia 2 tahun  :


dan Ini hasil karya Ilyas waktu usia 3 tahun dan juga pertama kali ikut lomba mewarnai :


dan.... ini piala pertama yang dia peroleh di usia 4 tahun :